Jika beton nya membeli dri pihak lain (ready mix) akan ada bukti di dokumen pemesanan yaitu k300...Beton yg di beli pasti dilampiri jg hasil uji lab nya
Bisa juga waktu diaudit BPK, harus dibaca dulu
cara pemeriksaan beton pak, ada SNI nya, karena cara memeriksa dan membaca mutu
beton tidak sederhana, tidak ujug2 uji lab. Dan berdasar pengalaman, auditor
waktu itu ternyata juga baru sama2 baca tata cara menguji dan membaca hasil uji
mutu beton menurut peraturan yang berlaku. 😊
Misal mutu beton k 350 itu kalau diuji lab
hasilnya 320 bukan artinya tidak memenuhi syarat, ada tahapan pengujian dan ada
cara baca hasil pengujian.
K300 itu adalah spesifikasi yang dibutuhkan untuk
menunjang struktur. Jika kurang, sangat membahayakan strukturnya.
Cuma persolannya seharusnya gak mungkin terjadi.
Setiap pekerjaan beton harus dibuat design mix nya dan dibuat contoh,sampai
ketemu campuran yang memenuhi Kekuatan yang diinginkan. Jadi kalau terjadi,
memang kerjanya asalan.
Spesifikasi itu adalah kebutuhan, kalau kembali
ke perpres dan isi kontrak, pekerjaan ini tidak bisa diterima. Terkait mutu
beton nggak boleh kompromi krn terkait pekerjaan struktur
Tdk diterima dan tdk dibayar kan bukan tipidkor 😁
Pengalaman sy bila mutu beton kurang/ tdk sesuai
& berdampak thd struktur harus dibongkar & cor ulang
Tdk akan terjadi kerugian negara selama belum di
bayr
Contoh nya sudah ada di jalan layang lingkar luar
tol di Jakarta, tdk tercapai mutu beton maka dibongkr & cor ulang
Dari sisi teknis utk pembetonan : mix design klo
ok sesuai spek, kmudian saat pengecoran diuji slump test dan silinder
benda uji utk diuji di lab. Saat pengecoran mungkin saja terjadi kendala smisal
hujan atau wkt tunggu truk lama, shg mempengaruhi mutu beton, maka kalau
diragukan mutunya dpt di test lagi dg hammer test
Unt kasus diatas harus dilakukan tahapan2
pemeriksaan dahulu. Apakah beberapa titik struktur perlu dilakukan tes. Penyelesaiannya spt apa lihat hasil dari tahapan yg telah
dilalui...
Jika perenc u k300 dikerjakan k200 dan itu
diterima oleh PPK walaupun bukan tipikor tetapi sdh pidana persengkokolan
u menipu... krn bersepakat merubah spek menjadi tdk sesuai renc tentu akibatnya
negara dirugikan umur guna tdk tercapai... Apa benar begitu, akan menjadi
pidana ?
Kerugian negara bila tdk memenuhi... bgmn peran
tim teknis atau konsultan pengawas atau pphp ? Jangan semua langsung
tanggungjawab ppk
Rks dan gambar yg dijadikan pedoman utk
pek.konstruksi karena mutu beton jd acuan sangat penting.... dan merupakan
kebutuhan ......
Sesuaikan dgn dokumen pekerjaan itu point nya ...
Tdk cocok jgn terima
Klu mau terima itu Tipikor punya URUSANnya ? Kalo
ada maling dan kolusi terbukti maling. Kalo hanya kerugian negara dan tidak ada
maling dan kolusi terbukti maling, harusnya kalo kerugian negara tanpa ada maling
dan tanpa ada kolusi terbukti maling maka ya disetor saja.
Bisa terjadi yang tdk sesuai hanya disegmen
sebagian kecil saja , tdk sepanjang yg dibangun, kalo utk pek yg khusus mutu
beton akan menjd tolok ukur yg krusial alias bs membahayakan publik dan
pekerja....itu harus menjadi perhatian dan dilakukan mitigasi risiko pekerjaan.
Beton kurang mutu, unt sekarang banyak cara
retrofit unt memberbaikinya, dg fungsi semula yg tdk berubah... kecuali klu
secara teknis harus dibongkar... klu saya penyelesaiannya tdk harus ditolak opo
dibongkar.
Contoh soal yg ini spek K300 setelah di tes K298 bagaimana.
Dlm petencanaa ada safety faktor yg
diperhitungkan untuk sebuah kekuatan kontruksi. jika dibawah toleransi..
bongkar... bila dlm toleransi ok saja.
Dikonstruksi karena ilmu pasti dpt dicek dgn
hitungan apakah msh kuat atau tdk, kalau tdk y dibongkar
Klo itu terjadi tgjawabnya proporsional
tentunya...kecuali ppk nekad tdk mendengar konsultan supervisi, pphp asal teken
yaa... ini akan menjadi masalah, minimal masalah kerugian negara.
Cukup kerugian negara seperti di banyak
negara..diminta memperbaiki atau mengembalikan.... ataukah harus pasti tipikor
?
Tdk sll tipikor...hrs didalami
dulu..perbuatannya...
Jgn main bongkar aja. Hitung dulu strukturnya...
kl perlu perkuatan ya diperkuat. Bongkar itu solusi terakhir.
Kadang sering perkuatannya lbh mahal daripada kl
dibongkar.... cuma waktu tdk terbuang. Tp ttp nanti yg dipermasalahkan selisih
harga mutu betonnya...
Mutu tercapai... negara ada kerugian tidak ?
Pengujian dilakukan di balai kemeneterian PU, atau Fak Teknik PTN atau lelmbaga uji. Diharapkan lembaga uji adalah lembaga uji ter akreditasi.
Pengujian dilakukan di balai kemeneterian PU, atau Fak Teknik PTN atau lelmbaga uji. Diharapkan lembaga uji adalah lembaga uji ter akreditasi.
Pemakaian alat untuk audit konstruksi, dg alat yg
sama pun tapi orangnya berbeda, hasilnya bisa jadi berbeda... apalagi dg alat
yg berbeda (walaupun nama dan spek alatnya sama) oleh orang yg berbeda hasilnya
sangat mungkin berbeda.... KN sebaiknya ditentukan oleh Komite Mutu Struktur
semacam KNKT....
Jadi seharusnya tdk gampang men-tipikorkan..kecuali
kalo maling dan kolusi terbukti maling.
Lha kalo cuman kalah salah prosedur dan buruknya manajemen
kontrak kok serta merta ditakar sebagai tipikor?
Hasil diskusi dengan :
Tatang Sontani, Dio Anaha, Blesmiyanda, Hery Suroso, Saikun, Sri Wiharnanto, Fadli Arif, Rahfan Mokoginta dkk
Hasil diskusi dengan :
Tatang Sontani, Dio Anaha, Blesmiyanda, Hery Suroso, Saikun, Sri Wiharnanto, Fadli Arif, Rahfan Mokoginta dkk
0 Comments