header 2

𝘉𝘭𝘰𝘨 𝘪𝘯𝘪 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘱𝘳𝘪𝘣𝘢𝘥𝘪 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘶𝘬𝘶𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘫𝘶𝘢𝘯 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘶𝘥𝘢𝘩 , 𝘦𝘧𝘪𝘴𝘪𝘦𝘯,𝘦𝘧𝘦𝘬𝘵𝘪𝘧,𝘵𝘳𝘢𝘯𝘴𝘱𝘢𝘳𝘢𝘯,𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘪𝘯𝘨, 𝘢𝘥𝘪𝘭/𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘥𝘪𝘴𝘬𝘳𝘪𝘮𝘪𝘯𝘢𝘵𝘪𝘧 𝘥𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶𝘯𝘵𝘢𝘣𝘦𝘭.

Pencatatan Aset dari hasil pengadaan dengan kontrak lump sum

Dalam pengadaan barang dengan kontrak lump sum, hasil pekerjaan telah diterima terdiri dari beberapa item.  Misal
 Komputer PC sebanyak 20

Lap top sebanyak  20
Printer sebanyak 30
 Dengan nilai penawaran total Rp. 275 juta rupiah.

Bagaimana pencatatan assetnya, mengingat kontrak lump sum, tidak ada harga penawaran untuk masing-masing item.
Dalam pencatatan asset dapat memakai pendekatan dari HPS yang dimiliki. Misal HPS nya sebagai berikut :
Komputer 20 x Rp.  10 juta = Rp. 200 juta
Laptop 20 x Rp. 6 juta = Rp. 120 juta
Printer 30 x Rp. 1 juta = Rp. 30 juta
Total HPS 350 juta

Nilai aset untuk satu komputer  = 200/350 x 275 jt : 20 = Rp. 7.857.143
Nilai aset untuk satu laptop  = 120/350 x 275 jt : 20 = Rp. 4.714.286
Nilai aset untuk satu printer   = 30/350 x 275 jt : 30 = Rp. 785.714

Rujukan :
PP 71 tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintah
SAP Nomor 7 tentang aset tetap 

Post a Comment

2 Comments

  1. Apakah ada dasar atau ketentuan tertantu dalam penggabungan aset yang pembeliannya dilakukan secara gabungan?

    ReplyDelete
  2. Apakah ada dasar atau ketentuan tertantu dalam penggabungan aset yang pembeliannya dilakukan secara gabungan?

    ReplyDelete