header 2

𝘉𝘭𝘰𝘨 𝘪𝘯𝘪 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘱𝘳𝘪𝘣𝘢𝘥𝘪 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘶𝘬𝘶𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘫𝘶𝘢𝘯 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘶𝘥𝘢𝘩 , 𝘦𝘧𝘪𝘴𝘪𝘦𝘯,𝘦𝘧𝘦𝘬𝘵𝘪𝘧,𝘵𝘳𝘢𝘯𝘴𝘱𝘢𝘳𝘢𝘯,𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘪𝘯𝘨, 𝘢𝘥𝘪𝘭/𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘥𝘪𝘴𝘬𝘳𝘪𝘮𝘪𝘯𝘢𝘵𝘪𝘧 𝘥𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶𝘯𝘵𝘢𝘣𝘦𝘭.

Pengadaan Jalan Beton atau Jalan Aspal

Di Skotlandia, hadir jalan beton yang dibuat dari semen portland pada 1865. Meski lebih kuat, jalan tersebut mudah retak karena perubahan cuaca. Berbeda dengan aspal yang bersifat lebih  lentur  atau dapat kembang susut yang baik terhadap perubahan cuaca.

Untuk mengatasi mudahnya keretakan, pengeringan jangan terlalu cepat, sehingga sering diberi plastik  didasarnya dan karung goni yang basah diatasnya atau  diperlukan penambahan zat kimia pada proses pengecoran. Atau sekarang ada teknik lain ?

Kelebihan jalan beton


1.       Lebih tahan terhadap genangan air dan bajir
Pengaliran/ drainase air merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam pembangunan jalan aspal. Air yang berkumpul di permukaan jalan setelah hujan tidak hanya membahayakan pengguna jalan aspal, malahan akan mengikis dan merusakkan struktur jalan aspal. Karena itu permukaan jalan aspal sebaiknya a tidak betul-betul rata, sebaliknya mempunyai landaian yang berarah ke selokan di pinggir jalan. Dengan demikian, air hujan akan mengalir kembali ke selokan.

2.      Dapat menahan tekanan kendaraan berat
Tapi ingat dulu ketebalan jalan beton dan proses serta  komposisi  pembuatan jalan beton, supaya dapat menahan tekanan kendaraan berat

3.      Biaya pemeliharaan lebih mudah dan murah
Ketika pembuatan berkualitas dan tidak mudah pecah, pemeliharaan pertahun menjadi kecil sekali.

4.      Tidak perlu perbaikan ekstra tanah di bawahnya.
Dengan perataan tanah dan ketebalan beton yang cukup, dapat    dibuat jalan tersebut.

5.      Pengadaan untuk material, khususnya semen lebih mudah, karena distribusi semen tidak menciptakan monopoli. Secara nasional stok semen juga melimpah, bahkan untuk 100 tahun lagi, stok masih cukup. Meskipun melimpah agar pekerjaan tepat waktu maka dalam pengadaannya untuk skala besar diperlukan jaminan pasokan dari  produsen, sedangkan skala tidak besar cukup dari distributor.

Sedangkan jalan aspal atau lebih-lebih Asphalt Mixing Plant (AMP) , lebih halus, tidak bergelombang, nyaman dilihat.  Sedangkan untuk pengadaannya masih terbatasnya penyedia yang mempunyai jaringan stok dan  peralatan pengolah Asphalt Mixing Plant (AMP )
Asphalt Mixing Plant (AMP) adalah suatu unit mesin atau peralatan yang digunakan untuk memproduksi material campuran antara aspal dengan material agregat batu.

Proyek-proyek pembangunan jalan tol perkerasan lentur maupun pelapisan ulang (overlay), umumnya mensyaratkan kontraktor untuk menggunakan asphalt mixing plant untuk produksi material lapis perkerasan seperti asphalt concrete.

Penggunaan asphalt mixing plant dimaksudkan untuk memproduksi material campuran perekerasan lentur dengan jumlah yang besar dengan mutu dan keseragaman campuran tetap terjamin (homogen).

Material batu pecah dan aspal akan dipanaskan secara terpisah sebelum dicampurkan. Suhu pencampuran pada alat ini umumnya berkisar 160 derajat celcius.

Jadi untuk jalan asphalt mixing plant, perlu dipikirkan :

1.      Alat pengolah apakah dekat dengan jalan yang dibangun, bila jauh diperlukan alat  pengolah aspal dan campurannya yang portable, mudah dibawa pindah-pindah. Kemungkinan tidak semua penyedia punya alat. Maka dalam dokumen pelelangan perlu ditekankan adanya bukti memiliki atau bukti pinjam/sewa.

2.      Ketersedian stok aspal dan campurannya, apakah ada, mengingat untuk kondisi saat ini  sering terjadi kelangkaan. Apakah kelangkaan ini memang barangnya langka atau ada pengaturan karena  jalur distribusinya yang terbatas.
Kalau pekerjaan tidak selesai, penyedia bisa kena daftar hitam.

3.      Distribusinya terbatas, sering mengakibatkan pelelangan gagal karena distributornya terbatas atau karena dalam dokumen pengadaan sering disyaratkan mempunyai dukungan distributor/pabrikan.
Sering jadi masalah karena ada satu distributor di satu wilayah hanya memberi dukungan kepada satu penyedia. Hal demikian menyebabkan pelelangan gagal karena yang masuk hanya satu atau modus penunjukkan langsung, karena setelah diulang hanya satu penyedia kemudian dilakukan penunjukkan langsung.     Hati-hati untuk  PPK/Pokja ULP yang begini bisa jadi temuan pemeriksa.

Atau distributor memberi dukungan ke banyak penyedia dan distributor juga ikut bersamaan dengan penyedia yang didukung .
Harusnya pelelangan dengan peserta yang selevel.

Demikian tulisan ringan ini, yang perlu diperluas dengan kajian-kajian berikutnya, semoga memperluas  referensi, menciptakan pilihan-pilihan dan  menjadikan kita mudah dalam mengadakan pembangunan jalan.
Mari kita ciptakan infrastruktur Indonesia atau daerah yang lebih baik lagi.

Post a Comment

2 Comments

  1. Terimakasih informasinya, semoga bermanfaat

    ReplyDelete
  2. DAERAH KEBON BESAR BATUCEPER AREA PERGUDANGAN TDK JALANNYA RUSAK PARAH. BISA DIBANTU UNTUK DIBIKIN JALAN BETON AREA TERSEBUT BERAPA BIAYANYA? TOLONG INFO KE 081297978865

    ReplyDelete