Jenis kontrak konsultan konstruksi ( perencanaan dan pengawasan )

Konsultan perencana ..
Cocoknya kontrak lumpsum
Dengan skema termin sbb :
Contoh untuk pekerjaan perencanaan konstruksi bangunan gedung ( sesuai permen pu 45 tahun 2007) sebagai berikut :
1. Akan 80% bila selesai gambar, rab dsb
2. Dibayar 5% ketika selesai dilelangkan
3. Dibayar 15% ketika konstruksi selesai

Jika pekerjaan 80% ditahun ini, maka jangan dibayar 100%, dibayar saja sesuai tahapan output yaitu 80%.

Pekerjaan 5% bila lakukan ditahun berikutnya.. termasuk 15%.nya. agar dilakukan penunjukan langsung.

Untuk penunjukan langsung th berikutnya apakah perlu HPS lagi ?

Tidak diperlukan lagi untuk pekerjaan konsultan lanjutan. Sepanjang tidak ada perubahan ruang lingkup pekerjaan. Nilai 5persen dan 15persen merupakan bagian kontrak yang lalu.

Perlu ditegaskan di kontrak pertamanya, bahwa bila tidak bersedia ditunjuk langsung dapat dikenakan sanksi, misal saksi daftar hitam.

Pembagian persentase berdasar pernen pu 45 tahun 2007, kalo pekerjaan perencanaan yang lain kalo tidak ada juknisnya maka tahapan termin dapat dibuat sesuai tahapan suboutput yang harus dicapai.

Mengenai penunjukkan langsung di tahun berikutnya berdasar permen pu 31 tahun 2015.

Konsultan pengawas konstruksi,
karena harus hadir setiap hari maka pembayarannya dibuat berdasar kehadiran dan kontraknya menggunakan kontrak harga satuan.

Contoh kontrak konsultan pengawas konstruksi dengan kontrak 5 bulan :
Ternyata selesai konstruksinya 3.5 bulan maka ya di bayar ya 3.5 bulan.
Bila ternyata pekerjaan ternyata selesai 6 bulan maka kontrak diperpanjang 6 bulan dan dibayar 6 bulan juga.
6 bulan, ternyata tidak anggarannya, ya di awasi sendiri.