header 2

𝘉𝘭𝘰𝘨 𝘪𝘯𝘪 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘱𝘳𝘪𝘣𝘢𝘥𝘪 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘶𝘬𝘶𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘫𝘶𝘢𝘯 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘶𝘥𝘢𝘩 , 𝘦𝘧𝘪𝘴𝘪𝘦𝘯,𝘦𝘧𝘦𝘬𝘵𝘪𝘧,𝘵𝘳𝘢𝘯𝘴𝘱𝘢𝘳𝘢𝘯,𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘪𝘯𝘨, 𝘢𝘥𝘪𝘭/𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘥𝘪𝘴𝘬𝘳𝘪𝘮𝘪𝘯𝘢𝘵𝘪𝘧 𝘥𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶𝘯𝘵𝘢𝘣𝘦𝘭.

audit untuk volume pekerjaan


Assalamualaikum wr wb pak saya mau tanya ada auditor yg tidak melaksanakan pengujian volume di lapangan namun hanya mendengar keterangan dari orang saja langsung mengangkatnya dalam hasil temuannya apakah bisa pak??

Temuan hrs didukung dengan bukti yang relevan, kompeten, cukup dan material (rekomcuma). Untuk fisik salah satu bukti yang wajib dibuat/didapat adalah uji fisik.

Kalo ada auditor dengan bukti yg tdk rekocuma....
Auditan hrs beri tanggapan/feedback pada auditor krn tdk sesuai standar audit.
Jadi secara umum biasanya utk menguji fisik (volume dan kualitas) ....auditor melakukan teknik pemeriksaan fisik dan hslnya BA pemeriksaan fisik dan jika diperlukan lakukan wawancara pada pihak yg terkait/ bertanggungjawab pada fisik dan hasilnya BAPK (berita acara permintaan keterangan) atau hsl wawancara.

Auditor itu bukan ahli segalanya, jadi kalau terkait keahlian lain dalam ruang lingkup penugasannya maka dapat menggunakan keahlian lain. Contohnya tehnis bangunan barangkali selain spesifikasi teknis mungkin dapat dengan volumenya dapat menggunakan keahlian lain. Sepanjang ahli lain tersebut telah melaksanakan tugasnya sesuai standar dan SOP yang telah ditetapkan, auditor dapat langsung menggunakan hasil kerja dari ahli lain tersebut.

Seharusnya di samping meminta keterangan pihak2 terkait juga memeriksa dokumen2 pendukung, & melakukan pengujian fisik di lapangan. Apabila pengujian fisik tdk dimungkinkan bs dg analisa perhitungan  material yg masuk / digunakan berdasarkan laporan harian pelaksana yg telah di acc pengawas....jd intinya dlm menyimpulkan ada tdknya penyimpangan hrs didukung bbrp bukti yg cukup & kompeten serta diperoleh dg prosedur yg benar berdasarkan standar audit.

Di standar audit bpk peraturan bpk no 1 tahun 2007 dan utk apip permenpan 5 th 2008 disebutkan ada beberapa jenis bukti:
-fisik,
-dokumen,
- keterangan dan analisis.
Ada kewajiban auditor utk menguji bukti tersebut absah. Bukti fisik (antara lain penguji volume spt ditanya) merupakan bukti yg absah krn dilihat dan diuji secara langsung oleh auditor.
Sedangkan bukti keterangan belum tentu absah shg perlu diuji atau minta keterangan pihak lain (seperti triangulasi). Bila hasil uji kuat, bisa saja diangkat sbg temuan meski auditor tidak uji sendiri. Tapi fakta tsb harus disebut dalam pelaporan
Auditor harus tetep menguji di lapangan. Info darimanapun bisa utk tambahan info..dasarnya harus hasil audit di lapangan
Kalo temuannya berupa fisik...  Harus dapat bukti fisik pak
Auditor Harus ngumpulin bukti yg cukup sehingga memotret fakta bukan praduga
Jangan sampai auditor kurang bukti yang meyakinkan, Karena sifat kerugian negara itu harus nyata dan pasti.
Setiap praduga harus dibuktikan, baru bisa dinilai sebagai temuan
Pekerjaan audit memang harus dilakukan secara professional.

Terimakasih untuk rekan-rekan auditor yang bersedia berdiskusi dengan saya siang tadi...

Post a Comment

0 Comments